(¯`*•.TANDUK AYAM JANTAN•*´¯)

Di sebuah hutan para binatang hidup rukun, kambing berteman baik dengan ayam  jantan, kambing juga berteman baik dengan kuda. Kambing, kuda, ayam jantan bersahabat.
Ayam jantan memiliki bulu yang indah dan sepasang tanduk, sepasang tanduk itu membuat ayam menjadi gagah, sepasang tanduk itu untuk melindungi diri. Kuda badannya besa dan tegap, ekornya panjang berjumbai dan ditengkuknya terdapat surai yang berkilau.
Kambing berbulu hitam, ekornya panjang tetapi tidak berjumbai, kambing punya janggut di antara ketiga binatang kambinglah yang terburuk.
Kambing sangat iri dengan aym jantan karena ayam jantan punya tanduk yang gagah.
Pada suatu hari kambing berkata pada ayam jantan
Ayam jantan saya mau menghadap raja hutan , saya khawatir diganggu binatang lain di jalan, makanya saya pinjam tandukmu, dengan tandukmu saya merasa aman. Kalau ada yang mengganggu akan saya lawan, saya akan menggunakan tandukmu untuk melawan.
Bagaimana ya, jangan ah, saya tidak mau meminjamkan tanduk kepadamu, “ jawab ayam jantan.”
Ayolah kawan pinjami tandukmu satu malam saja, besok pagi saya kembalikan tandukmu, desah si kambing trus merayu ayam jantan.
Tiba-tiba kuda datang dan berkata, “ jangan ayam, kamu jangana meminjamkan tandukmu, itukan milikmu, itu kebanggaanmu.
Ayam jantan menyahut, tapi saya kasihan pada kambing kalau tidak saya pinjami.
Kambing terus merayu ayam jantan tetapi kuda melarang ayam jantan, lama-lam ayam jantan luluh dan ia meminjamkan tanduknya pada kambing..
Satu hari telah berlalu, kini hampir lima hari, kambing belum juga mengembalikan tanduk ayam jantan. Setiap hari ayam jantan meminta tanduknya namun, kambing selalu menghindar, kambing malah mengejek yam jantan.
Ayam jantan sangat menyesal telah meminjamkan tanduknya kepad kambing, sekarang ayam jantan tak lagi memiliki tanduk.






(¯`*•.RUBaH DAN BURUNG GAGAK •*´¯)


Suatu hari pada zaman dahulu seekor rubah bertemu burung gagak yang sedang bertengger di pohon. Burung gagak mempunyai sepotong keju di paruhnya. Ubah sangt kelaparan dan ingin keju itu. Ia segara mengatur siassat.
Ia naik ke pohon mendekati burung gagak dan merayunya, ´Kamu sungguh burung yang cantik. Saya yakin burung yng cantik begini mempunyai suara yang merdu. Saya ingin mendenarka kamu bernyanyi, “ujar rubah yang licik.
Burung gagak sangat senang. Ia tidak menyadari bahwa rubah sedang mengakalinya. Dengan lugunya gagak pun membuka mulutnya dan berteriak nyaring. Potongan keju yang ada di mulutnya terjatuh ke tanah. Ruah segera menangkap keju itu dan memakannya. Lalu ia berkata, “ Betul, kamu bernyanyi denga baik, tetapi kamu tidak berpikir dngan baik.´Burung gagak yang bodoh mendapatkan pelajaran. Ia bertekat ia tidak akan besar kepala mendengar sanjungan lagi.

(¯`*•.MACAN TUTUL DAN KELINCI•*´¯)


Di sebuah hutan beberapa silam yang lalu hiduplah seekor macan tutul,. Suatu hari ia sedang berburu, ia bertemu seekor kelinci
Yang sedang tidur di sarangnya. Macan tutul membatin, “ Betapa beruntungnya diriku. Meskipun kelinci ini kecil, ia kan menjadi hidangan yang lezat.”
Tiba-tiba macan tutul  melihat seekor rusa melintas. Melihat rusa itu, macan tutul menjadi rakus. Ia melupakan kelinci yang sedang tertidur dan mengejar rusa. Mendengar suara berisik terbangun dan  kelinci melarikan diri.  Macan tutul berkejaran dengan rusa dalam waktu yang lama, tetapi rusa yang lincah itu terlepas masuk kedalam hutan.
Lalu mcan tutul itu berpikir, “ Setiddaknya saya dapat kembali dan menangkap kelinci ynag sedang tidur.” Tetapi ketika ia sampai disana, ia tidak melihat kelinci lagi. Macan tutul sangat menyesal. Ia membatin, “ Seandainya saya memangsa kelinci kecil itu, saya tidak akn kelaparan.

(¯`*•.SEMUT DAN BELALANG•*´¯)


Beberapa tahun silam, di hutan, sekelompok semut membangun rumah merak di bawah sebuah batu besar. Saat itu musim semi, semut-semut bekerja keras mengumpulkan makanan untuk musim dingin. Ada seekor belalang yang jugga hidup di hutan yang sama. Ia hanya melompat lompat dan memainkan biloanya. Ia tidak melakukan kerja apa pun. Ia menertawakan semt sambil berkata, “ Kalian semut-semut bodoh. Kalian tak tahu  bagaimana menikmati hidup.”
Tetapi semut menjawab, “ Kami bekerja keras karena kami tak ingin kelaparn di musim dingin. Jika kamu mengerti kamu akan melakukan hal yang sama.” Akan tetapi, belalang tidak mendengarkan nsehat itu dan terus bersenang-senang.
Segera musim dingin tiba dan makanan sulit dicari. Semut-semut yang telah bekrja keras sepanjang musim semi, menikmati makanan mereka selama musim dingin. Tetapi belalang yang tidak bekerja di musim semi, kekurangn makanan, Ia kedinginan dan kelaparan.
Sejak musim dingin saat itu, belalang bertekad akan bekerja keras dan menyimpan makanan untuk masa-masa yang sulit.

(¯`*•.KELEDAI YANG MALAS•*´¯)


Seorang pedagang memiliki keledai yang sangat malas.  Setiap hari ia membaa keledainya ke kota menyebrangi sungai untuk membeli garam. Ia akan menaiikan muatan itu di atas keledai membawanya pulang ke desa. Suatu hari saat mereka menyebrangi sungai, keledai terpeleset dan terjatuh ke dalam sungai.  Semua gaam larut di air. Saat keledsi kelusr dsri sungai, ia menyadari bebannya sangat ringan.
Keledai berpikir, “ saya akan berpura-pura jatuh setiap hari agar beban yang saya panggul menjadi lebih ringan.”
Keledai menjadikan kebiasaan untuk terpeleset di sungai setiap hari. Segera pedagang menyadari tipuan keledai. Ia bermaksud memberi pelajaran pada si keledai.
Keesokan harinya, pedagang memberi gabus, bukan garam. Keledai seperti biasa, terjatuh ke air. Tetapi ketika keluar dari air, dia merasakan bebannya mejadi semakin berat. Keledai yang malas harus berusaha mengangkat bebanya. Sejak hari itu keledai memutuskan tidak pernah malas lagi.

(¯`*•.GAGAK DAN TIKUS•*´¯)


Pada suatu masa seekor burung gagak sedang mencari makanan di sebuah desa. Tetapi burung gagak yang malang itu terjerat perangkap pemburu. Burung gagak berusaha keras melepaskan tali, tetapi ia tidak berhasil. Ia menggumam, “ mati aku. Tidak ada cara untuk melarikan diri.” Tiba-tiba seekor tius melitas. Burung gagak memohon pada tikus,” Bantulah saya melepaskan diri. Saya berjanji akan membawakan makanan untukmu sselama semiggu.”
Tikus meras iba pada burung gagak dan menggigit tali perangkap itu. Ketika burung gagak bebas, ia segera terbang. Burung gagak melupakan janjinya pada tikus.
Beberapa hari berlalu,  Suatu hari burung gagak terjerat perangkap pemburu lagi. Burung gagak memanggil- manggil tikus untuk meminta tolong, tetapi kali ini tikus lebih cerdik. Ia berkata, “ kamu tidak memenuhi janjimu ketika aku menolongmu terakhir kali. Kali ini saya tidak akan menolongmu.”
Burung gagak berkata dalam hati, “ seandainya saya memenuhi janjiku, saya tidak akan sendirian dalam bahaya besar seperti ini.”” Huft.