" Pada suatu hari, sekelompok gajah yang berbadan besar
tengah menikmati perjalanannya menulusuri hutan rimba
untuk mencari makanan.
mereka dengan senang dan riang menikmati makanan yang di sediakan oleh alam.
gajah itu menari-nari sambil melompat-lompat karena terlalu bahagia.
mereka beristirahat dan menikmati dedaunan yang segar di hutan itu.
Setelah kenyang menikmati makanannya, para gajah tersebut melanjutkan perjalanan.y. Gajah menyanyi dan menari dengan riang.dan tanpa gajah sadari, Mereka melewati rumah semut, hingga rumah semut tersebut hancur diinjak oleh gajah.
Tiba-tiba se ekor semut datang menemui sang gajah karena merasa terusik oleh tindakkan gajah.
ia berkata pada gajah " Hai semut, mengapa engkau menghancurkan rumah kami, Mengapa engkau melewati wilayah kami, ini wilayah kami."
Sang gajah pun menjawab " Hai semut, tubuhmu sangat kecil, aku tak tahu kalau kau ada di situ, sehingga aku tak melihatmu, jangan kau salahkan kami, siapa suruh membangun rumah di sini. ini wilayah kami."
gajah-gajah yang lainnya pun dengan kompak menertawai semut.
Semut semakin marah. dan berkata kepada gajah " Hai gajah, aku sudah bilang ini wilayahku, jangan seenaknnya kau mengambil wilayah kami.
gajah menjawab kembali ,hahahahaha, dasar semut, sudah kecil, ngeyel lagi.
tubuhmu sangat kecil, satu kali ku injak engkau dengan kawan-kawan mu, kalian semua akan musnah dan wilayah ini akan jadi milik kami.
semua gajah menertawakan semut yang membela diri itu.
karena semut sudah semakin meredam kemarahannya, Semut memanggil kawan-kawannya untuk menentang gajah yang sombong itu, saat melihat pasukan semut yang jumlahnya banyak.
para gajah pun menertawainya kembali dan berkata kepada semut..
sudah ku bilang satu kali kalian ku injak kalian akan musnah, masih saja kalian mengela..hahaha
Tanpa berpikir lama, para semut itu langsung menyerbu para gajah dan menggigit tubuh gajah.
Gajah pun merasa geli dan kesakitan karena gigitan semut.
hingga mereka lari ketakutan dan meninggalkan wilayah semut tersebut.
Kini, bukan gajah gajah yang sombong lagi yang tertawa, tapi para semut-semut yang benar dan berani itulah yang menertawai para gajah dan berjayalah semut atas hak-haknya.
tengah menikmati perjalanannya menulusuri hutan rimba
untuk mencari makanan.
mereka dengan senang dan riang menikmati makanan yang di sediakan oleh alam.
gajah itu menari-nari sambil melompat-lompat karena terlalu bahagia.
mereka beristirahat dan menikmati dedaunan yang segar di hutan itu.
Setelah kenyang menikmati makanannya, para gajah tersebut melanjutkan perjalanan.y. Gajah menyanyi dan menari dengan riang.dan tanpa gajah sadari, Mereka melewati rumah semut, hingga rumah semut tersebut hancur diinjak oleh gajah.
Tiba-tiba se ekor semut datang menemui sang gajah karena merasa terusik oleh tindakkan gajah.
ia berkata pada gajah " Hai semut, mengapa engkau menghancurkan rumah kami, Mengapa engkau melewati wilayah kami, ini wilayah kami."
Sang gajah pun menjawab " Hai semut, tubuhmu sangat kecil, aku tak tahu kalau kau ada di situ, sehingga aku tak melihatmu, jangan kau salahkan kami, siapa suruh membangun rumah di sini. ini wilayah kami."
gajah-gajah yang lainnya pun dengan kompak menertawai semut.
Semut semakin marah. dan berkata kepada gajah " Hai gajah, aku sudah bilang ini wilayahku, jangan seenaknnya kau mengambil wilayah kami.
gajah menjawab kembali ,hahahahaha, dasar semut, sudah kecil, ngeyel lagi.
tubuhmu sangat kecil, satu kali ku injak engkau dengan kawan-kawan mu, kalian semua akan musnah dan wilayah ini akan jadi milik kami.
semua gajah menertawakan semut yang membela diri itu.
karena semut sudah semakin meredam kemarahannya, Semut memanggil kawan-kawannya untuk menentang gajah yang sombong itu, saat melihat pasukan semut yang jumlahnya banyak.
para gajah pun menertawainya kembali dan berkata kepada semut..
sudah ku bilang satu kali kalian ku injak kalian akan musnah, masih saja kalian mengela..hahaha
Tanpa berpikir lama, para semut itu langsung menyerbu para gajah dan menggigit tubuh gajah.
Gajah pun merasa geli dan kesakitan karena gigitan semut.
hingga mereka lari ketakutan dan meninggalkan wilayah semut tersebut.
Kini, bukan gajah gajah yang sombong lagi yang tertawa, tapi para semut-semut yang benar dan berani itulah yang menertawai para gajah dan berjayalah semut atas hak-haknya.